Rayakan Saraswati ala Foursma
- Details
- Hits: 3090
Sabtu (8/3) seluruh umat Hindu di Bali secara serempak mengadakan Hari Raya Saraswati. Tidak terkecuali SMAN 4 Denpasar yang selalu rutin merayakan hari raya ini. Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Foursma, kegiatan apa sajakah itu?
Sabtu pagi ini, siswa-siswi Foursma tidak mengadakan kegiatan belajar mengajar dan mengenakan seragam seperti biasanya. Ya, hal ini dikarenakan Hari Raya Saraswati yang mewajibkan seluruh Umat Hindu untuk ikut sembahyang bersama di sekolah dan mengenakan pakaian adat seperti yang seharusnya.
Sejak pagi halaman Foursma telah diramaikan oleh Foursmaters yang melaju kesana-kemari menuju antrian-antrian di beberapa tempat dimana mereka menunggu gilirannya untuk menghaturkan canang ataupun pejati. Foursmaters terlihat sangat antusias menyambut Hari Raya Saraswati ini.
Sebelum matahari bersinar semakin terik, acara pun dimulai sesuai jadwal yang telah dibuat. Acara dibuka oleh MC yang merupakan salah satu anggota OSIS Foursma yaitu Riska Yunita. Pertama dibuka dengan pengumuman kelas-kelas yang berhasil memeangkan lomba yang diadakan pada hari Jumat (7/3). Lomba kali ini hanya diperuntukkan untuk siswa-siswi kelas XI dan XII dikarenakan siswa-siswi kelas X sebagian besar baru pulang dari study banding yang diadakan sekolah sehingga tidak diadakan lomba bagi mereka.
Setelah pengumuman juara selesai, Foursmaters langsung dihibur oleh Bondres. Dengan lontaran kata-kata serta gaya yang lucu mereka pun berhasil mengundang perhatian dan gelak tawa penonton. Pada akhirnya, Tari Rejang Dewa yang ditarikan beberapa siswi Foursma berhasil menutup acara pembukaan dengan sukses.
Matahari sudah mulai terik, acara utama pun dimulai. Sebelum acara sembahyang bersama, para siswa kelas XII dipersilakan untuk duduk dibagian Penataran Padmasana untuk mawinten terlebih dahulu karena mereka akan menghadapi UN. Setelah itu acara pun dilanjutkan, Foursmaters mulai menyempurnakan sikap untuk bersembahyang sesuai instruksi pemimpin upacara saat itu. Persembahyangan dimulai dengan Tri Sandya lalu dilanjutkan dengan Panca Kramaning Sembah dan diakhiri dengan penunasan tirta dan bija.