Peserta didik yang memiliki bakat dalam bidang akademik tertentu bisa mengikuti klub belajar. Dalam klub belajar akan mendapatkan fasilitas yang lebih dari teman-temannya yang tidak mengikuti klub. Fasilitas tersebut berupa pembinaan oleh alumni, guru, dan pembina khusus klub dari guru bidang studi dan dosen. SMAN 4 Denpasar memiliki 11 klub belajar diantaranya Klub Biologi, Fisika, Matematika, Kimia, Astronomi, Komputer, Ekonomi, Geografi dan Kebumian, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, dan Klub Bahasa Jepang.
Mewakili Indonesia dalam ajang World Schools Debate Championship (WSDC) di Afrika Selatan tahun 2012.
Renang, adalah salah satu olah raga air yang sangat menyehatkan untuk tubuh kita, terutama pernafasan. Debat adalah suatu jalan dalam memecahkan suatu maslah untuk menghasilkan sebuah keputusan. Kedua hal yang sangatlah berbeda dan bertentangan. Akankah kedua hal ini dapat berjalan beriringan dan membuahkan prestasi disaat yang bersamaan?
Ida Ayu Bika Alice Pidada, gadis cantik yang sekarang duduk di kelas XI IPS di SMAN 4 Denpasar, mempunyai hobi berenang. Menurutnya, renang merupakan salah satu olah raga yang sangat menyehatkan. Dari hobinya ini, ia telah meraih banyak prestasi. Salah satunya adalah medali perunggu PORJAR 2010.
Selain itu, gadis kelahiran Jakarta, 13 Juni 1994 ini juga memiliki segudang prestasi dalam bidang akademik yaitu bercerita dalam bahasa inggris (story telling) dan debat. Jika kita lihat, hobby dan bakat lain yang dimiliki olehnya ini sangatlah bertentangan. Tetapi tidak untuk gadis ini. Ia telah menjadi juara 2 nasional story telling. Ini membuktikan bahwa ia sangatlah berbakat karena dapat mengalahkan lawan-lawannya dari seluruh sekolah di Indonesia. Gadis berdarah belanda ini, awalnya hanya mencoba-coba ikut lomba story telling, tetapi langsung menjadi juara. Karena itu ia semakin tertarik dengan story telling.
Selain story telling, lomba debat berbahasa inggris pun ia ikuti. Baru-baru ini, ia bersama teman-teman satu groupnya, yaitu Revaldi Nathanael dan Revian Nathanel mendapatkan juara 1 NSDC (National School Debate Contest) kodya Denpasar dan ia menjadi juara 3 best speaker di lomba ini. Ia mulai memasuki dunia debat karena tertarik dengan debat dan ia ingin mendapatkan suatu keputusan yang tepat dari debat ini. Awalnya, orang tua gadis ini tidak mengizinkannya untuk ikut debat, tetapi akhirnya ia bisa membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia bisa meraih prestasi juga dalam bidang ini.
Gadis ini memiliki satu cita-cita yang sangat mulia, yaitu ia ingin bisa mengubah keadaan perekonomian di Indonesia yang semakin lama semakin merosot ini. Meskipun, ia berdarah campuran, ia sangatlah peduli dengan keadaan ekonomi Indonesia.
Dari sini, kita bisa melihat bahwa hal apapun yang bertentangan, belum tentu kita tidak bisa jadikan satu dan dijalankan bersama untuk membuahkan prestasi yang dapat membanggakan sekolah maupun orang tua. Terus berusaha jikalau kita ingin mendapatkannya.
Hi, my name is Frederikus Hudi, you may call me Hudi or Fredy. I’m 18 y.o. collegiate student of Bina Nusantara University.
I really love programming, and badly wanna be a great programmer throughout the world. I use the username lintao / lintaor1, the name came from a character of “Shaman King”, lintaoren. In Programming Contest, I have reached my target of becoming one of four students to represent Indonesia to IOI. Right now, my aim is becoming a World Finalist ACM-ICPC.
Not only programming, I also love soccer and music. I often play futsal with my classmates in high school, it’s very fun !! Usually I play as goal keeper, yet my heart often yells for making goals, what a dilemma. In music, I prefer J-pop and K-pop such as Yoshioka Yui, Younha, Monkey Majik, Yiruma, and Depapepe. I really love music, it’s the most miraculous thing I’ve ever known. I join the choir team of Binus as a tenor.
Well, I have a lot of wishes, and I would let Him decide the best for me. But, I won’t lose no matter what. That’s why I have to try my best !!
~ Hoping for the Best by Anticipating the Worst ~
[Frederikus Hudi]
Name: I Wayan Gede tanjung Krisnanda
Place of birth: Gianyar Date of birth: 6 January 1993
Address: Br. Pejengaji Tegallalang Gianyar, Bali, Indonesia
E-mail: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
individual Achievement:
• Silver Medal on Physics in OSN (Olimpiade Sains Nasional) 2009 When I was in 10th grade, I was a member of Foursma Physics Club; the leader was Fedri Krisna Kusuma at the moment. We have passed the OSK (Olimpiade Sains Kabupaten) among Denpasar, so we will face an Olympiad called OSP (Olipiade Sains Propinsi) among Bali in two weeks later. Fedri decided to invite an alumnus Ridwan Salim Sanad which already study at NTU (Nangiang Technological University) in Singapore to teach us. It was really amazing since Ridwan Salim Sanad has received a silver medal on physics in OSN 2006 and bronze medal on physics in APhO (Asian Physics Olympiad) 2007. He started to teach Foursma Physics Team, the training began at 07.00 in the morning till we were quitted by the school security because the school must be closed at 06.00 in the afternoon. Two of us passed the OSP; we were Andhita Dananjaya and me. Ridwan continued to teach us, he was really enthusiast because his friend at NTU has made his junior received a gold medal in OSN, so he wanted the same thing. Bali Physics Team ware Andhita Dananjaya, Arjana (from SMAN 1 Seririt), and me. Finally the OSN result was quite unbelievable, I got silver and Arjana got bronze, Ridwan and Paul (Alumnus from Indonesia Physics Team) called me and said, “congratulations, this is not your final goal, there are many goals will be coming soon, one of them is TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia)”. I was happy to hear that and I thought that I want to make it comes true. • Gold Medal on Physics in OSN (Olimpiade Sains Nasional) 2010 I came back from TOFI traning because I didn’t pass the first step exam, I thought that I’ll follow the training again next year without followed OSN again, but I was worried because the committee was different. So I followed the Olympiad from the bottom. Andhita and I followed the OSK and thought that we will be the first and second winner, but everything have changed, the competition was out of fair play, many bad things was did by other people to defeat us (foursma team). I got the third place and Andhita got nothing, what a worst thing! How come! I decided to do my best in the next competition, I must show “bad thing can defeat the uncoordinated truth for a while, but I know the truth will win at the end”. I continued my competition, I passed the OSP, and finally we will face OSN, we are Foursma Team which consists of Ryuu (chemistry), Ika (Economy), Andika (Mathematics), Ivan (Mathematics), and me (Physics). The OSN result was, I got gold and Ika got Silver. Foursma sent the least students at OSK but reached the best achievement at OSN among Bali. That was what I want. Bravo Foursma.
• Chosen as a member of TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia) 2010-2011 I wanted to become a member of TOFI, I was invited to a test in Jakarta by Surya Institute, I came with my junior Hendrawan Palgunadi, and there are many smart and diligent students among Indonesia. There are three tests which consist of 11 questions. The first test (3 questions) and second test (4 questions) ware held in the first day from morning to evening. The third test (4questions) was held in the second day from morning to afternoon. It was really amazing test since the makers were the TOFI alumni who have received PhD from the famous university in America. The result was I got the 5th rank; it was lucky day since only 5 students will follow the training in 6 months with Surya Institute. The other students were Evan Laksono, Erwin Handoko Tanin, Limiardi Eka Sanserio, and Hendra Wijaya. • Silver Medal on Physics in IZhO VII (International Zhautykov Olympiad) Kazakhstan 2011 In the training team, my coach came and told me to join the competition in Kazakhstan, it’s called IZhO (International Zhautikov Olympiad), but I must pay half of the cost. I said it to my principle in Foursma, then he said ok, I knew he will say so, I was very lucky having a principle like him; Mr. Rika is the best principle that I have ever met. I went to Kazakhstan with 3 mathematics students (Ivan Wangsa, Johan Pranata, and Jeremiah), 1 computer student (Felik Junvianto), and one leader (Raymond Christopher Citorus). This was my first International Olympiad; I met many students from different country, such as Russia, Armenia, Bulgaria, etc. The Olympiad was consisting of two kinds of test, theory and experiment test; it was a hard test since it’s in international level. The result of the 7th IZhO was I got Silver Medal and the others got bronze. Group Achievement:
award izho
• First Place in Medspin Fk UNAIR 2009, together with Wisnu Arya Wardana dan Ari Keresna Narayana
• Third Place in Mechom ITS 2009, together with Putu Andhita Dananjaya
• Third Place in Olfar Farmasi UNAIR 2009, together with Wisnu Arya Wardana dan Ari Keresna Narayana
• First Place in HMC Fk UNUD 2010, together with Wisnu Arya Wardana dan Ari Keresna Narayana
Wakil Indonesia dalam debat berbahasa inggris (WSDC) di Doha - Qatar tahun 2010, Mengikuti Asian Schools Debate Championship (ASDC) di Manila Filipina.
- AA Sagung Dwinta Kuntaladara bersama siswa dari daerah lain juga dipercaya mewakili Indonesia di Yunani Tahun 2009
- AA Sagung Dwinta Kuntaladara dan Wildan dalam WSDC di Amerika Serikat tahun 2008.
-Peradnya Steganografi
-Peradnya Virus Cleaner
Olimpiade Matematika di Vietnam tahun 2007
Satu lagi siswa SMAN 4 Denpasar Yosafat Eka Pangalela, berhasil mengharumkan nama Bali di kancah Nasional. Pada tanggal 05 Februari 2006, ia meraih emas dalam Olimpiade Sains Nasional V di Semarang dan bersama Tim Bali berhasil membawa pulang 2 medali emas, 6 medali perak, dan 6 perunggu. Remaja berzodiak Aquarius itupun nyaris meraih Absolute Winner dengan meraih peringkat 2 dalam Olimpiade Sains Indonesia saat itu. Namun, ia tercatat sebagai peraih medali emas pertama dari SMAN 4 Denpasar. Ia kemudian mewakili Bali, menuju gelanggang Olimpiade Sains Indonesia, sebuah event Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Olimpiade Sains Indonesia. Berkat prestasinya, Ketua DPRD Bali IB Wesnawa dan sejumlah anggota Komisi IV menyiapkan waktu khusus menerimanya di Gedung DPRD Bali, 13 Juni 2007 untuk memberi suport dan ucapan terima kasih atas nama rakyat Bali.
Setahun berselang dunia dibuat terkejut, ia berhasil meraih peringkat Hourable Mention, Event International Mathematical Olympid, Event International, yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam. Sebuah prestasi yang menaikan kembali martabat Indonesia ditingkat dunia, karena krisis multi dimensional yang panjang sejak 1997. Pelajar Indonesia bermarga Tionghoa ini, tidak saja mengharumkan Indonesia di mata Dunia, namun juga membawa warna baru bagi dunia pendidikan di Bali. Dunia dan Indonesiapun menoleh ke Bali. Karena kecerdasan dan prestasi gemilang yang diukirnya, ia memperoleh beasiswa murni dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Jurusan Matematika, pada Institute Tekhnologi Bandung (ITB).
Mewakili tim Indonesia dalam Lomba debat bahasa Inggris tingkat internasional (WSDC) tahun 2007 di Korea
Honors & Awards
2nd Winner of Indonesia's Best Student Award 2011
Indonesia's National Ministry of Education
August 2011
1st Winner of Udayana University Best Student Award 2011
Udayana University, Bali Indonesia
May 2011
Youth Ambassador
Vredeseilanden Country Office Indonesia
June 2010
Delegate of Udayana University for 8th Trust By Danone Business Challenge, Indonesia
Danone Indonesia
December 2010
Delegate of Indonesia for World Schools Debating Championship 2007, Seoul, Korea
Indonesia's National Ministry of Education
June 2007
Finalist of Paper Presentation, Brawijaya University 2009
Brawijaya University, Malang, Indonesia
April 2009
As A Debater: The Final Journey Led to Korea 2007
Memperoleh Perunggu di Olimpiade Fisika (APhO) di Sanghai China pada 22-28 April 2007
Setelah meloloskan Ridwan Salim Sanad berlaga di Asian Physics Olympiad (APhO) di Shanghai, Cina, beberapa waktu lalu, kali ini giliran Yosafat Eka Prasetya Pangalela (kelas XII IPA 3) dan Norma Astyari (kelas XI IPA 6) mendapat kesempatan mengukir prestasi tingkat dunia. Yosafat akan membela Indonesia di ajang International Math Olympiad (IMO) yang digelar di Hanoi, Vietnam pada 19-30 Juli 2007 mendatang. Sedangkan Norma akan memperkuat Tim Merah Putih pada World School Debating Championship (WSDC) yang digelar di Seoul, Korea Selatan,
Represent Indonesia in International Biology Olympiad in Bellarusia 2003 ( 2 bronze medals )
Jakarta: Putra-putri Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dalam ajang adu kecerdasan tingkat dunia. Sebanyak tiga perunggu diraih tiga pelajar Tanah Air dalam Olimpiade Biologi Internasional ke-14 di Minsk, Belarusia--negara pecahan Uni Sovyet, 8-16 Juli silam. Dalam Olimpiade Biologi kali ini, Indonesia mengirimkan empat siswa terbaiknya. Mereka adalah Made Gunarsa, dan Ni Luh Surya Utami dari Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Denpasar, Bali, Setiawan dari SMU Sutomo 1 Medan, Sumatra Utara, serta Mulyono, siswa SMU Negeri 1 Pare, Kediri, Jawa Timur.
Kini, rasa bangga tentu saja menghinggapi mereka, seperti yang diakui Gunarsa saat berdialog dengan reporter SCTV Indy Rachmawatie di Jakarta, Sabtu (26/7) siang. "Saya sangat bangga dan merasa bersyukur kepada Tuhan," ucap Gunarsa. Materi tes meliputi teori di seluruh bidang biologi, seperti biologi molekuler, ekologi, mikrobiologi, genetika, evolusi, anatomi, morfologi, hingga biosistematik, dan etologi. Selain itu, juga dilakukan ujian praktikum.
Menurut Gunarsa, materi tes memiliki kualitas yang sangat tinggi baik untuk praktikum maupun teori. Namun, Gunarsa mengatakan, hasil yang dicapai mungkin lebih baik jika menyelesaikan soal dengan tenang. "Secara umum [soal ujian] susah, dan kita kurang tenang," kata Gunarsa. Dia menambahkan, soal yang diujikan diterjemahkan ke dalam bahasa masing-masing negara peserta.
Sebelum mengikuti Olimpiade Biologi Internasional, keempat peserta melalui beberapa kali seleksi dari tingkat sekolah hingga tingkat nasional. "Kalau dihitung, seleksi paling tidak delapan kali, dari tingkat sekolah sampai empat besar [nasional]," ujar lelaki bertubuh kurus ini. Asal tahu saja, calon wakil Indonesia dalam olimpiade berjumlah sekitar 2.500-an siswa dari seluruh daerah tingkat dua. Olimpiade Biologi tahun ini diikuti 166 peserta dari 40 negara. Ini adalah keikutsertaan Indonesia yang keempat kali, dengan hasil medali perunggu dan perak pada setiap olimpiade.
Sukses Gunarsa tak lepas peran sekolah dan dorongan orangtua. Kebetulan, kedua orangtua Gunarsa berasal dari kalangan pendidik. "Ibu saya guru SD dan bapak saya, juga guru SD," ujar Gunarsa.
Di tengah-tengah dialog, Wayan, ibunda Gunarsa dihubungi melalui video teleconference. Dia mengaku bangga dengan prestasi yang diraih anaknya. Wayan mengatakan, Gunarsa dididik seperti anak lain lazimnya. Kecuali memang, Gunarsa sudah diajarkan membaca sejak sebelum masuk sekolah. "Secara dini Gunarsa diajarkan membaca sebelum sekolah, agar dia senang baca. Jadi wawasannya bisa bertambah," kata Wayan.
Selain itu, Gunarsa juga dibiasakan untuk selalu disiplin membagi waktu. "Kalau memang waktu belajar, nggak main atau nonton televisi," ujar Wayan. Kendati demikian, Wayan mengaku tak pernah mendidik secara keras kepada anaknya. Ini diakui Gunarsa. Menurut dia, semua peraturan yang diterapkan dijelaskan alasannya. "Mereka [orang tua] memberi pengertian kalau tidak disiplin hasilnya begini, kalau nggak gimana," ujar Gunarsa.
Sebelumnya, Indonesia juga meraih prestasi yang tak kalah membanggakan pada Olimpiade Fisika tingkat Asia, April silam. Tim Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan mengumpulkan enam emas dan dua penghargaan khusus.
Sumber : Liputan6.com (26/07/2003)
Namanya Ni Wayan Desi Aryanti, siswi SMAN 4 Denpasar, salah satu siswi yang sarat akan prestasi. Terbukti pada tahun 2002, ia pernah mendapat predikat juara 1 seleksi Debat Provinsi Bali, kemudian pada tahun 2003 ia sempat menjadi "Octofinalist National School Debating Championship" dan juara 1 Speech Contest ENC Denpasar. Tidak hanya disitu, pada tahun 2004 ia menunjukan prestasinya dalam dunia pendidikan dengan menjadi juara III lomba siswa berprestasi sekodya Denpasar, dan tentunya menjadi salah satu delegasi Indonesia pada "Sunburst Youth Camp Singapore"
Inilah beberapa prestasi lengkap dari dara manis yang beralamat di Jl.P.Saelus No.12 X Denpasar, selama jadi siswa SMAN 4 Denpasar :
APEC Y S Festival th.2004 tahun 2004
Represent Indonesia in International Biology Olympiad in Latvia 2002 ( Honorable Mention )
Represent Indonesia in Youngsters Paper Competition 2001 in Singapore
Represent Indonesia in English Debate in Johannesburg, South Afrika 2001
Represent Indonesia in Teenager Science Paper in Singapura 2001
Represent Indonesia in International Physics Olympiad 2000 in Taiwan
Represent Indonesia in International Physics Olympiad (IPHO) 1999 in England